Sejak 10 Februari 2025, Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) telah resmi berjalan di seluruh Indonesia. Sebagai bagian dari strategi digitalisasi layanan kesehatan, pemerintah juga membuka peluang bagi perusahaan telemedis untuk mengintegrasikan platform mereka dengan Satusehat.
Meski menawarkan peluang akses pasar yang lebih luas lagi, beberapa pemain telemedis masih ragu bermitra dengan pemerintah dalam program ini.
Keraguan swasta terhadap iming-iming ikut program pemerintah
Beberapa narasumber dari kalangan telemedis yang enggan disebutkan namanya mengaku masih diliputi keraguan. "Sampai hari ini, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab dengan jelas, misalnya pembagian peran, urusan komersial, dan lain-lain,".
Keraguan ini bukanlah tanpa alasan. Beberapa pemain telemedis merasa déjà vu dengan situasi serupa selama pandemi Covid-19. Saat itu, mereka bersedia menyediakan layanan secara gratis untuk membantu pemerintah. Namun kini, dengan kondisi tech winter yang masih berlangsung, mereka mengharapkan adanya kejelasan dari segi komersial karena pengoperasian program ini membutuhkan biaya dan tenaga.
Jalan tengah untuk kolaborasi yang berkelanjutan
Tantangan utama bagi sektor swasta adalah biaya operasional yang harus ditanggung sendiri, berbeda dengan Puskesmas yang mendapat subsidi pemerintah. Menanggapi keraguan telemedis, seorang pengamat mengusulkan kontrak jangka panjang yang memberikan kepastian bisnis, sehingga pihak swasta dapat membuat perencanaan strategi yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar