|
| | Salam hangat pembaca Tech in Asia Indonesia! π Pernahkah kamu memperhatikan bagaimana nama-nama startup AI asing semakin sering terdengar di Indonesia? Sejak awal 2025, gelombang startup AI mancanegara berbondong-bondong masuk ke pasar domestik kita. BytePlus, FancyTech, DataBricks, dan enam pemain lainnya telah menancapkan kaki di tanah air. Lantas, bagaimana respons startup AI lokal, seperti Kata.ai, Feedloop, dan Qiscus menghadapi serbuan ini? Apakah mereka siap bertarung atau justru akan tergerus? Simak sekelumit cerita mereka dalam suguhan executive brief Tech in Asia hari ini. π¬ |
| | | | | | Memasuki tahun 2025, Indonesia diserbu ekspansi sejumlah perusahaan AI dari luar negeri, mulai dari BytePlus (Cina), Meta AI (AS), hingga FancyTech (Cina). Perusahaan-perusahaan ini memperkenalkan solusi AI generatif dan platform machine learning dengan fokus pasar korporasi dan pengguna langsung yang tertarik mengadopsi teknologi tersebut. Meski membawa keunggulan teknologi dan modal besar, pemain asing belum tentu memahami konteks lokal. Di sinilah letak keunggulan startup Indonesia, seperti Qiscus, Kata.ai dan Feedloop. Perusahaan-perusahaan ini unggul dalam hal adaptasi regulasi, jaringan domestik, dan kemampuan membumikan teknologi sesuai kebutuhan lokal. Menurut CEO Kata.ai Irzan Raditya, kemampuan memahami konteks di sektor finansial, retail, dan pemerintahan menjadi pembeda utama dari solusi yang mereka buat. Pihak Feedloop bahkan menegaskan bahwa kepatuhan terhadap UU PDP menjadi keunggulan yang tak bisa ditiru dengan cepat oleh para pelaku asing. Risiko terjebak oleh lokalitas Namun, keunggulan lokal bisa menjadi jebakan tersendiri apabila tidak disertai kemampuan ekspansi ke luar. CEO Qiscus Delta Purna Widyangga menekankan, perlunya pengembangan moat (keunggulan kompetitif) yang bisa direplikasi lintas negara. Jika tidak, produk lokal akan sulit bersaing di pasar global, sehingga hanya jadi jagoan kandang di negara sendiri. Perusahaan AI lokal perlu fokus pada area tertentu yang jarang dimasuki pemain asing, seperti proses pengelolaan dan pemulihan piutang (collection). Namun, mereka harus tetap mempertimbangkan aspek skalabilitas usahanya masing-masing. Qiscus sendiri berekspansi ke Malaysia sejak kuartal keempat tahun lalu dan berencana melebarkan sayap ke dua negara Asia Tenggara lainnya pada masa mendatang.
TLDR, berikut poin-poin yang dapat kamu petik dari artikel ini:
π Untuk founder dan profesional startup yang tertarik dengan AI Pasar AI Indonesia masih sangat potensial, dengan 124 juta pengguna aktif dan 62 persen perusahaan di tahap adopsi menengah. Fokus pada pemahaman pasar lokal dan kecepatan adaptasi dengan regulasi Indonesia, tapi jangan terjebak unsur lokalitas. Kembangkan juga keunggulan kompetitif yang sulit ditiru, tetapi bisa diskalakan ke pasar negara lain. Terlalu fokus pada lokalitas bisa menghambat upaya ekspansi ke pasar yang lebih luas.
|
| | | | | | Gambaran besarnya: Logistik rantai dingin di Indonesia kini mulai melirik industri farmasi dan kecantikan sebagai sektor baru yang menjanjikan, melengkapi dominasi sebelumnya di industri makanan dan minuman. Kenaikan konsumsi produk farmasi dan kosmetik berbahan alami, serta melonjaknya transaksi e-commerce, mendorong kebutuhan logistik dengan pengaturan suhu stabil. Produk seperti vaksin, serum, dan skincare alami sangat rentan terhadap fluktuasi suhu, sehingga memerlukan solusi distribusi yang mempertimbangkan faktor kerentanan produk terhadap kondisi penyimpanan gudang. Masalahnya: Fasilitas logistik rantai dingin yang ada dinilai belum memadai untuk produk-produk berstandar tinggi seperti farmasi. Banyak pelaku lokal belum tersertifikasi, dan infrastruktur masih terpusat di Pulau Jawa, menyebabkan biaya logistik mahal dan ketergantungan pada pemain internasional. Kondisi ini mendorong tuntutan permintaan yang besar terhadap penyelenggara jasa layanan penyimpanan dingin. Data menunjukkan, instalasi cold chain untuk sektor farmasi tumbuh 7,21 persen pada 2023, tetapi volumenya masih paling kecil dibanding sektor lain.
Industri kecantikan juga tumbuh cepat, dengan jumlah pelaku usaha naik 46 persen dalam 3 tahun. Namun, mayoritas fasilitas hanya cocok untuk produk pangan, belum memenuhi standar produk kesehatan. Kenapa ini penting: Transformasi sektor logistik dingin akan menjadi kunci dalam mendukung ekspansi ke industri kesehatan dan kecantikan Indonesia, yang makin terintegrasi dengan perdagangan digital dan tren gaya hidup sehat. Sayangnya, keterbatasan kapasitas dan sertifikasi bisa menghambat upaya logistik lokal masuk ke industri farmasi dan kecantikan. Ini membuka peluang besar bagi pemain baru yang bisa menawarkan solusi logistik dingin bersertifikasi dan tersebar merata secara geografis. |
| | | | Benarkah startup greentech jadi solusi untuk mengatasi krisis iklim? Indonesia menempati posisi ke-6 sebagai penghasil emisi karbon terbesar di dunia. Namun, tahukah kamu? Startup greentech punya potensi besar untuk mengurangi emisi ini, karena menawarkan berbagai solusi mulai dari pengelolaan limbah hingga energi baru terbarukan (EBT). Investor semakin antusias mendukung startup greentech di Indonesia. Hal ini terbukti dari rekor jumlah kesepakatan pendanaan yang terjadi pada tahun 2024, menandakan adanya perhatian yang serius terhadap solusi energi berkelanjutan. Sepanjang 2024, pendanaan untuk startup EBT di Indonesia mencapai Rp1,9 triliun, menjadikannya yang tertinggi di antara solusi greentech lainnya. Namun, perjalanan startup greentech di Indonesia tidaklah mudah. Mereka menghadapi beragam tantangan, mulai dari pendanaan hingga regulasi. Whitepaper Akselerasi Transisi Energi: Peran Strategis PLN Sebagai Episentrum Pengembangan Startup Energi Nasional akan membahas lebih lanjut mengenai peran startup greentech dalam mengatasi tantangan emisi karbon di Indonesia. Di dalamnya, kamu akan menemukan: - Gambaran komprehensif tentang startup energi di Indonesia, - Analisis mendalam tentang lanskap dan tren investasi startup di Indonesia, Asia Tenggara, dan global, - Kisah sukses startup greentech di dunia yang menginspirasi, - Pembahasan mengenai tantangan yang dihadapi startup greentech dan strategi untuk mengatasinya, - Visi PLN sebagai perusahaan global dan perannya dalam mendukung inovasi energi. Dapatkan whitepaper-nya di sini, GRATIS! |
| | | | 7 pembunuh motivasi dan kiat mengatasinya |
| Setiap motivator pasti mengatakan bahwa dorongan motivasi adalah sebuah kunci kesuksesan. Namun, beberapa faktor penerapannya seringkali terhambat beberapa hal yang memberhentikan semangat kerja kamu. Berikut tujuh pembunuh motivasi terbesar dan cara mengatasinya. Orang-orang toxic Mereka adalah pembutuh motivasi yang sering memberikan aura negatif dan mengkritik berlebihan hingga membuatmu merasa tidak nyaman. Solusinya: analisis lingkungan sekitarmu, identifikasi orang-orang tersebut dan hindari mereka. Bergaullah dengan orang yang mendukung kariermu.
Pesimisme berlebihan Selama kamu bukan orang yang mengalami depresi klinis, hambatan pesimisme yang jadi kebiasaan burukmu masih bisa diatasi. Konsumsi beragam konten inspiratif atau catat prestasi dan hal-hal yang perlu disyukuri. Lihat daftar tersebut secara rutin untuk mengingatkan kemampuanmu di saat menghadapi masa sulit.
Membatasi diri Matinya motivasi di kondisi semacam ini terjadi ketika kamu terlalu sering mengasihani diri hingga menunda-nunda pekerjaan. Fokuslah pada prioritas dan buka diri terhadap peluang baru. Bekerjalah pada prioritas dan sikap untuk menemukan peluang tersembunyi.
Kurangnya perencanaan sedari awal Kurangnya perencanaan maupun rencana yang terlalu kompleks dapat menyia-nyiakan usaha keras kamu. Catat apa yang diperlukan dan bagi menjadi aneka gol kecil yang bisa dicapai.
Terlalu berpikir pada kegagalan sebelumnya Gagal move-on adalah salah satu alasan utama motivasi rendah. Hanya mereka yang tidak melakukan apa-apa yang berpotensi jatuh dalam kegagalan. Ingat juga bahwa kegagalan adalah bentuk kesempatan lain untuk bertumbuh dari pengalaman.
Khawatir tentang pendapat orang lain Overthinking semacam ini membuatmu lupa jati diri. Ambil tanggung jawab atas kontrol hidup kamu dan buat keputusan berdasarkan keinginan pribadimu, bukan atas kekhawatiran pandangan orang sekitar.
Kelelahan berlebihan Motivasi bisa mati akibat kerja berlebihan, sehingga menghilangkan energi dan semangat hidup. Cobalah untuk beristirahat, lalu buat daftar tujuan pribadi tahunan guna mengingatkan alasan mengapa kamu perlu melakukan pekerjaan tersebut.
|
| | | | | | Suguhan data berikut menyajikan delapan grafik mengenai kinerja keuangan Grab, mulai dari pendapatan, EBITDA, laba (rugi) bersih, jumlah pengguna, hingga arus kas. Lihat sajian data lebih lengkapnya di sini. |
| | | | Arysun dapat pendanaan dari Wavemaker Impact Investasi bernilai US$575 ribu ini akan digunakan Arysun untuk memperluas tim, meningkatkan pemasangan sistem di Indonesia sebagai pasar utama, serta menjalin kemitraan dengan lembaga pembiayaan, pemasok, dan teknisi solar lokal. |
| | OJK cabut izin fintech P2P lending Ringan OJK telah mewajibkan PT Ringan untuk menunjuk penanggung jawab dan menyediakan layanan untuk masyarakat hingga Tim Likuidasi terbentuk. |
| | Capital A ekspansi bisnis maskapai dan digitalisasi ke Arab Saudi Menurut Capital A, ekspansi ini sekaligus memperkenalkan ekosistem bisnis penuh mereka ke Arab Saudi, termasuk logistik Teleport, Asia Digital Engineering, dan layanan ride hailing mereka AirAsia MOVE. |
| | | | | Tech in Asia Conference 2025 | 22–23 Okt – Jakarta Inovasi hebat datang dari tim yang hebat. Di tengah gelombang AI dan perubahan industri, masa depan teknologi bergantung pada satu hal: manusia. Saatnya bangun ekosistem yang sehat—lingkungan kerja yang sehat, investasi pada talenta, dan fokus pada pertumbuhan jangka panjang. Diskusi di TIA Conference bukan cuma soal teknologi, tapi juga soal keberlanjutan dan dampak nyata. Kabar gembiranya, tiket early bird diperpanjang. Segera dapatkan tiketmu di sini! |
| | The 2025 Asia Grassroots Forum hosted by Amartha| Bali, 21-23 Mei 2025 Tahukah kamu potensi besar di balik 4 miliar orang pelaku ekonomi akar rumput? Ingin tahu bagaimana teknologi, termasuk AI, dapat mengakselerasi pertumbuhan inklusif dan memberdayakan komunitas yang sering terpinggirkan?
Bergabunglah di The 2025 Asia Grassroots Forum hosted by Amartha dan temui para pemimpin visioner seperti Retno Marsudi, UN Secretary-General's Special Envoy on Water, Cuah Kee Heng CFO Temasek Trust, Rino Donosepoetro, Cluster CEO Indonesia & ASEAN Markets Standard Chartered Bank, Dirk van Quaquebeke, Managing Partner BEENEXT, dan Grace Tahir, co-founder Everest Media Indonesia untuk mendapatkan insight transformatif dan strategi inovatif. Lebih dari sekadar dialog, kamu juga berkesempatan melihat langsung inisiatif akar rumput melalui kunjungan lapangan.
Ini adalah peluang emas bagi investor, pelaku teknologi, pembuat kebijakan, dan pemimpin organisasi untuk menjalin koneksi, menemukan peluang baru, dan menjadi bagian dari solusi nyata. Jangan lewatkan! Daftar sekarang dan raih kesempatan untuk berkontribusi pada masa depan ekonomi Asia yang lebih inklusif. Klik di sini untuk registrasi gratis! |
| |
|
|
|
| |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar