Para pelaku industri logistik menghadapi risiko penurunan volume ekspor, perubahan rute pelayaran, serta tekanan biaya akibat pelemahan rupiah terhadap dolar AS.
Biaya pengapalan, tarif kontainer, dan pembelian suku cadang turut meningkat drastis. Rentetan berbagai hal ini memicu upaya efisiensi, seperti optimasi load factor, pemangkasan birokrasi, dan renegosiasi tarif pengiriman dengan eksportir.
Singapura sebagai hub ekspor Asia Tenggara
Karena hanya dikenakan tarif 10 persen oleh AS, Singapura disebut-sebut sebagai calon hub ekspor baru dari Asia Tenggara. Beberapa perusahaan global seperti FedEx bahkan sudah membuka jalur langsung Singapura–Anchorage, AS guna memperkuat posisi negara tersebut sebagai simpul logistik regional
Kondisi perkembangan peta logistik ini pun menjadi alasan sejumlah perusahaan untuk mempertimbangkan Singapura sebagai opsi penengah untuk kegiatan ekspor mereka ke Negeri Paman Sam.
Inovasi dan teknologi sebagai kunci bertahan
Digitalisasi logistik akan menjadi strategi jangka menengah untuk mengantisipasi kondisi perekonomian global saat ini. Adopsi IoT, AI, hingga blockchain diharapkan mampu menekan biaya operasional serta meningkatkan transparansi dan efisiensi, sehingga pelaku logistik lokal lebih kompetitif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar